---RADIOLOGY INFORMATION CENTER created by Sumarsono.Dipl.Rad,S.Si----
Custom Search

PROSEDUR PTA DAN STENT

Percutaneous Transluminal Angioplasty (PTA) adalah suatu tindakan pelebaran pembuluh darah yang mengalami penyempitan (stenosis) dengan menggukan balon kateter. Sedangkan vascular stent adalah rangkaian logam kecil anti karat yang digunakan untuk mempertahankan lebar pembuluh darah yang telah dilakukan prosedur angioplasty. Saat ini bermacam-macam jenis stent telah teraplikasi untuk penanganan penyumbatan ataupun penyempitan pembuluh darah. Dr Julio Palmaz dari Sant Antonio Texas memberikan konstribusi besar dalam perkembangan teknologi stent. Jenis stent palmaz yang dikembangkan dengan teknik balon merupakan gerbang bai perkembangan jenis-jenis stent yang lain.

Konstruksi dan jenis stent
Bahan baku yang digunakan untuk konstruksi stent telah mengalami kemajuan pesat dalam 10 tahun terakhir. Saat ini stent dibuat dari besi baja (Stainless Steel) maupun dari logam khusus yang disebut nitinol. Bahan baku Nitinol sangat berguna untuk desain stent yang lebih fleksibel dan memiliki daya tahan yang tinggi. Stent teraplikasi kedalam pembuluh darah bersifat menetap (permanent) dan tidak dapat dikeluarkan lagi.

Jenis stent dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu stent yang diaplikasikan dengan bantuan balon (Ballon expandable stent) dan stent yang teraplikasi dan mengembang sendiri (self expandable stent). Berikut ini jenis-jenis stent yang diaplikasikan terhadap bermacam-macam lesi pembuluh darah :
1. Palmaz stent : terbuat dari baja, merupakan ballon expandable stent yang
bersifat kokoh dan umumnya digunakan untuk area penyempitan yang pendek.
Stent ini merupakan stent pertama dan tertua hingga saat ini.
2. Wall stent : Merupakan self expandable stent yang terbuat dari baja dan
digunakan untuk untuk lesi yang panjang dan memeiliki diameter hingga 24
mm. stent ini dapat dipergunakan untuk berbagai situasi karena bersifat
fleksibel.
3. Bard Luminex Stent : Self expanding Nitinol Stent
4. Symphony Stent : Self expanding nitinol stent
5. Smart Stent : Self Expanding Nitinol stent
6.Perflex Stent : Long Balloon expandable stent
7. AVE stent : Balloon expandable
8. AVE SE stent : Self expanding nitinol stent
9. Intrastent : Balloon Expandable stent
10. Herculink : Balloon Exapandable stent sangat lentur dan khusus
digunakan untuk pembuluh darah arteri ginjal.
11. Dynalink : Self Expanding Nitinol Stent

Kaidah Pemasangan Stent

Pilihan jenis stent tergantung pada anatomi dari pembuluh darah dan macam lesi yang harus diterapi. Pada penyempitanarteri iliaka dengan kondisi pembuluh darah yang lurus maka jenis stent yang dipilih adalah palmaz stent dan corynthian stent, sedangkan pada pembuluh darah arteri iliaka yang berkelok-kelok (tortuous/kinking) atau melintang tegak lurus (Cross-over)dibutuhkan stenting yang lebih fleksibel.


Pemilihan balon-balon dan jenis stent diptuskan berdasarkan gambar hasil pemeriksaan diagnostik awal (Arteriografi iliaka diagnostik) yang meliputi ; morfologi pembuluh darah (lurus atau kinking), diameter pembuluh normal, Prosentase penyempitan, pernah diterapi serupa dan lokasi penyempitan (pada bifukarsi, arteri iliaka kommunis atao arteri iliaka externa).
Prosedur PTA dan Aplikasi Stent

1. Persiapan Pasien
Sebelum tindakan PTA dan aplikasi stent dilakukan maka dilakukan :

a. Pasien atau keluarga pasien menandatangani surat persetujuan tindakan
(informed consent) setelah terlebih dahulu dilakukan penjelasan menyangkut
prosedur dan resiko yang dapat ditimbulkan.
b. Cukur rambut pubis jika pemeriksaan dilakukan di daerah inguinal (lipatan
paha)
c. Pasien puasa 6-8 jam sebelum pemeriksaan.
d. Jika pasien memiliki tingkat kecemasan yang tinggi maka dapat diberi obat penenang (sedative)
2. Peralatan dan bahan

b. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan untuk tindakan PTA dan aplikasi stent selain pesawat angiografi syestem meliputi :
1). Jas operasi
2). Doek besar dan kecil
3). Saraung penutup tabung Image Intensifier
4). Perlak
5). Cawang (kom) untuk cairan pembilas dan cairan desinfektan
6). Nierbeken
7). Tupper tang
8). Pisau bedah No.4 (Scapel)
9). Spuit 20 cc 2 buah, spuit 10 cc 2 buah, spuit 2.5 cc 1 buah, spuit 5
cc 1 buah
10). Sarung tangan (handscoend)
11). Infus set
12). Manometer line
13). Three way connector panjang dan Y connector
14). Jarum seldinger
15). Introducer set yang terdiri dari : mini guide wire, Sheat, dan dilator.
16). Guide wire yang terdiri dari : penuntun kateter guiding dan penuntun
kateter balon dan kateter stent
17). Kateter Guiding
18). Stent
19). Jika aplikasi stent dengan bantuan balon kateter maka diperlukan alat
pengukur tekanan balon (indeflator)
c. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang diperlukan meliputi :
1). Batadine
2). Alkohol
3). Cairan NaCl
4). Nitrattrigliseril (NTG)
5). Heparin
6). Lidokain 2 %
7). Bahan Kontras

3. Pelaksanaan Prosedur
Prosedur pelaksanaan PTA dan aplikasi stent pada arteri iliaka adalah sebagai berikut :
a. Daerah lipatan paha (inguinal) di desinfeksi
b. badan pasien ditutup dengan kain steril kecuali daerah puncture
c. Abocath ditusukkan kedalam arteri femoralis dengan sudut ±60o.
d. Jika abocath telah masuk ke arteri femoralis darah akan menyembur keluar
selanjut mandrin dicabut.
e. mini guide wire dimasukkan melalui stylet abocath
f. Stylet abocath dicabut dan sheat bersama dilatator dimasukkan.
g. Mini guide wire, stylet dan dilatator dicabut sehingga hanya sheat yang
tetap berada pada lumen arteri (sheat berfungsi sebagi tempat keluar-
masuknya guied wire beserta kateter serta tempat memasukkan bahan-bahan
farmasi).
h. Cairan pembilas disuntikkan melalaui sheat untuk emcegah terjadinya
gumpalan (bekuan) darah dalam sheat. (cairan pembilas merupakan campuaran
cairan NaCl dengan Heparin dengan perbandingan 1000 : 1)
i. Kateter dan sheat juga dibilas selanjutnya dibawah control floroskopi
guide wire menuntun kateter guiding menuju ke pembuluh darah target
j. Kateter guiding dibilas kembali dengan cairan pembilas.
k. Bahan kontras disuntikkan melalui kateter untuk identifikasi area
penyempitan dan gambar yang dihasilkan akan menjadi pedoman kerja.
l. Guide wire penuntun kateter balon dan kateter stent dimasukkan dan harus
melewati area penyempitan .
m. Balon kateter dimasukkan melalui guide wire menuju ke area penyempitan
n. Bahan kontras kembali disuntikkan ke dalam arteri iliaka untuk
memastikan balon kateter tepat berada dalam area penyempitan
o. Balon kateter dikembangkan sesuai dengan nominal yang direkomendasikan
untuk melebarkan pembuluh darah dan jika diperlukan diameter balon dapat
ditambah dengan menambah tekanan balon hingga ke batas maksimum
(sebelum mencapai Rating Burst Ballon ;RBP) selama ±30 detik.
p. Balon dikempiskan dan kembali dilakukan penyuntikan bahan kontras untuk
mengetahui hasil balon
q. Jika area penyempitan telah melebar dengan diameter sesuai yang
diinginkan maka stent dapat diaplikasikan dengan cara :
1). Melalui guide wire kateter stent diarahkan ke araea penyempitan
2). Bahan kontras disuntikkan ke dalam pembuluh darah target
untuk memastikan kateter stent tepat berada dalam area
penyempitan.
3). Jika telah berada dalam area penyempitan maka stent dikembangkan
4). Dilakukan evaluasi ketepatan posisi stent dalam area penyempitan
dengan menyuntikkan bahan kontras, Jika hasil evaluasi lumen
penyempitan belum melebar maksimal setelah stent diaplikasikan
maka dapat dilakukan pelebaran tambahan dengan balon kateter.
5). Kateter stent dicabut bersama guide wire untuk selanjutnya dilakukan
evaluasi akhir untuk melihat hasil pemasangan stent
6). Prosedur selesai.


Tidak ada komentar: